Cari Tau Biang Putus
©
Karena pasangan nggak
ngerti/nggak sejalan lagi
Salah 1 alasan orang berpacaran adalah untuk mengenal dan memahami satu sama
lain. Asmara terkadang membuat mereka lupa berpikir waras & berpandangan
jauh ke depan. Yang penting sekarang sama si bebep aja udah seperti
terbang ke langit biru [Lebe :D] , yang lain gak perlu di cari tau. Ketika
ketidaktahuan itu berbuah heran, yang terjadi adalah salah 1 pihak tidak
mengerti mengapa pasangannya berbuat begitu. Jika hal ini terus berlanjut,
keduanya jadi seperti 2 pengendara mobil yang saling mempertanyakan tempat
tujuan mereka. Akibat yang paling fatal, 1 sama lain merasa pasangan tak
mengerti ia seutuhnya, akhirnya yaa putus deh . .
©
Menunjukkan tanda-tanda
‘peperangan’ dengan keluarga
Pacar bisa jadi segala-galanya bagi yang sedang dimabuk
asmara. Nggak sedikit mereka yang terpaksa bohong ama ortu, menomor duakan
urusan keluarga sampai bersitegang ama kakak/adik demi sang pacar. Padahal
siapa sih ‘sang pacar’ itu ? Bandingkan dengan nyokap yang sudah
mengandung selama 9bulan ,, bokap yang rela membanting tulang mencari nafkah ,,
serta adik/kakak yang dari orok 1 atap dengan kita!! Lebih besar mana jasa
& peran mereka dalam kehidupan kita jika dibandingkan ama pacar ?
Memang sih terkadang pacar lebih enak diajak diskusi
daripada bokap. Curhatan lebih asyik ama pacar daripada nyokap. Main lebih
menyenangkan ama pacar daripada kakak/adik. Tapi,, itu semua lebih dikarenakan miskom
& misan {misscomunication nd missunderstanding}.
Dan, bila pacar kita mulai menunjukkan gejala peperangan
sama keluarga, nggak suka sama ortu & sodara , apalagi menjelek-jelekkan
mereka. Apakah kamu akan mempertahankannya sebagai pacar ??
©
Beda Prinsip/Pendapat , Sampai
Ngotot
Jika melihat titik hitam dibawah dari pesawat terbang,
beberapa orang mungkin aja bilang;
“itu pasti orang”
“kayaknya tiang listrik deh”
“bukan! Menurutku itu tong yang penuh aspal” [whhahahaha]
Setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda, karena mereka
melihat dari sudut pandang yang berbeda. Belum lagi ditambah dengan pemikiran,
pemahaman, lingkungan pendidikan, & pola asuh yang berbeda. So, wajar aja
kalo setiap orang mengemukakan pendapat yang berbeda. Tapi kalau udah
memaksakan pendapat ?? Oh,, no! ga banget deh. Bahkan butir-butir Pancasila aja
“tidak memaksakan kehendak kepada orang lain”.
©
Perbedaannya Kebanyakan ,
Terutama beda Agama
Bagaimanapun di dunia ini ga ada orang yang sama persis ,
yang kembar aja pasti ada perbedaannya. Hal ini berlaku juga untuk mereka yang
berpacaran. Mereka adalah 2 insan yang berbeda ,, beda keluarga, beda pola
asuh, beda lingkungan tumbuh berkembang, & bisa jadi beda dalam segala hal. And kedua insan itu mengikat diri dalam ikatan yang bernama pacaran.
Ketika jadian, harusnya mereka sadar bahwa perbedaan mereka itu nggak akan bisa
disatukan. Seseorang ga bisa dipaksa untuk jadi orang lain hanya karna mau
nyenengin hati pacarnya. Jika 2
insan yang berpacaran tsb mendaftar perbedaan mereka, semakin hari alasan untuk
putus akan menjadi semakin kuat.
Namun, jika perbedaan tsb sudah menyangkut hal yang paling
utama seperti beda agama, keyakinan, & visi misi hidup yang ingin dicapai ,
hubungan akan semakin sulit untuk dipertahankan. Dan kata putuslah yang
menjadi kata yang paling pas buat kalian!
Siapapun pasti akan senang dapat perhatian lebih. Namun,
perhatian tsb akan sangat menyebalkan apabila segala sesuatu harus taat ama
aturan si dia, seperti seorang majikan yang berlaku diktator pada budaknya. Mau
jadi budak ?? ngga kan . .
Dia jadi seperti sangat memiliki kamu. Sebelum sang pacar
jadi paranoid & menyengsarakan lebih lanjut, silahkan bilang kata
‘putus’ pada si doi
©
Pelet Habis Masa Berlaku
(expired); Isi Tidak Sesuai Kemasan
Saat panah asmara menancap di dada, dia jadi manusia
setengah gila. Segala hal tentang si doi jadi istimewa. Bagaimanapun
penampilannya, si dia tetap yang paling indah. Dimanapun ia memandang, ia
seolah-olah melihat sang pujaan hati. Padahal orang lain nggak bisa melihat
pangeran impiannya itu. Tapi, begitu jalan bareng, kok dia jadi beda yaa ama
bayangannya selama ini ? kok nggak romantis kayak penampilannya.
Kenapa yaa ? apa peletnya sudah expired date [kadaluarsa] ?
Nah,, daripada kamu terus dilanda kebosanan karena sikapnya
yg beda jauh ama bayangannya, kata ‘PUTUS’ lah kata yang paling tepat kamu
ucapin ke dia
Siapapun pasti tau, yang namanya pacaran itu perlu modal!!
Baik materi or non materi. Ketika pacaran siapapun harus siap keluar uang.
Pihak cowo biasanya sadar, bahwa dialah yang harus selalu siap merogoh
koceknya. Jadi buat loe loe loe yang ngerasa cowo, kalau mau pacaran, siapin
modalnya !
Cowo yang harus keluar duit itu sebenarnya bukan hukum
tertulis , hanya saja yang namanya cowo kalo dalam sebuah keluarga itu kan jadi
kepala keluarga, nah begitu juga saat berpacaran. Cowo dianggap sebagai kepala
sukunya untuk mereka berdua. Memang banyak juga cewe-cewe yang rela keluar duit
demi cowonya, apalagi kalo secara finansial si cewe lebih berkecukupan.
Salahnya adalah, ketika cewe-cewe ini rela menguras ATMnya demi sang pujaan
hati. Dan banyak juga cewe-cewe matre yang berusaha makmur dengan berbagai
fasilitas dari pacarnya. Tapi, biasanya yg model-model begini, si cowo pasti
minta yang ‘lebih’. Sesuatu yang lebih mahal dari barang-barang & segala
hal yang diberikannya untuk si cewe [tebak ndri dah]. Makanya sebelum pacaran,
lihat dulu gaya pacaran seperti apa yang akan kamu jalani dengan si doi ,
jangan langsung nyamber aja.
Bisa jadi ada orang yang nyaman dengan kebiasaan joroknya. Tapi,
jika menjalin hubungan dengan seseorang, kebiasaan ini harus dihilangkan dong!!
Siapa yang tahan coba bergaul akrab ama orang jorok ?
“Terima apa adanya dong!” mungkin alasan ini yang jadi
kalimat sakti kalo si jorok diminta menghentikan kebiasaan buruknya. Yang namanya
pacaran ga hanya bergaul akrab, tapi terkadang seolah-olah sudah merasa
memiliki pasangannya & berhak mendikte penampilan pasangannya sesuai dengan
keinginannya. Hal inilah yang jadi pemicu putusnya hubungan si bersih & si
jorok.
Mereka yang berpacaran umumnya membagi kebohongan dalam
2kelas; kelas berat & kelas ringan.
Contoh kelas ringan; “maaf yank, aku datang terlambat. Tadi dijalan
ada kecelakaan lalu lintas. Korbannya luka parah, berdarah-darah. Jalanan jadi
macet.” Padahal kecelakaan yang dinaksud adalah pengendara sepeda yang nggak
sengaja menabrak seekor kucing [hhahahha]. Contoh lainnya adalah berbohong demi
menyenangkan sang pacar.
Sedangkan bohong kelas berat menyangkut hal-hal yang paling
prinsip, misalnya tidak jujur dengan statusnya. Sudah uzur tapi mengaku
bujangan ,, punya banyak mantan eh malah bilang “kamu adalah cinta pertamaku”
,, bergaya konglomerat tapi malah tinggal di kolong melarat.
Kebohongan yang terus berlanjut hingga akurat akan
menyebabkan si dia sebagai orang yang tidak patut dipercaya lagi. Daripada menjadi
bulan-bulanan kebohongan, mending ‘cukup sampai disini aja!’
© Selingkuh, punya gebetan
lain yang diperhatiin, dsb
Pacaran adalah kesepakatan 2insan untuk menjalin hubungan
yang lebih dari sekedar teman. Pacaran adalah jalur non-formal alias nggak
resmi untuk mengikat 2hati. Lah, jalur resminya apa dong ? Pernikahan dong pastinya.
Karena ga resmi itulah salah satu pasangan merasa bukan
masalah jika mereka juga menjalin hubungan dengan orang ketiga, buat selingan
kalo si yayang sibuk gitu loh. Ada juga yang menjadikan perselingkuhan sebagai
sebuah petualangan. Ia menjadikan hubungan gelapnya sebagai suatu hal yang
menantang. Namun, pada akhirnya dia juga harus memilih 1 diantara 2, siapa sih
yang mau diduain ? apa asyiknya berbagi dengan lain hati ? mending putus ajalah
daripada cinta bercabang.
Orang tua sering kali merasa mereka tahu segala-galanya,
mereka lebih pengalaman, & lebih banyak makan asam garam kehidupan. Sebenarnya hal tsb wajar, itu merupakan
bentuk kasih sayang & perhatian pada ankanya. Hanya saja sikap ortu
terkadang berlebihan, kesannya protektif banget. Salah satu masalah yang ortu
pengen tau adalah dengan siapa kita bergaul? Dengan siapa kita dekat? Siapa pacar
kita? Seperti apa orangnya? Anak siapa? Apa prestasinya? Bagaimana kesehariannya?
& berbagai detail ttg teman dekat anaknya. Orang tua akan memindai
[scanning] temn akrab/calon pacar/ calon pasangan hidup si anak, sesuai nggak
dengan keinginannya. .
Harus pisah dengan pacar, banyak terjadi ketika lulus
sekolah. Umumnya sang pacar harus melanjutkan pendidikan dikota
lain, bisa diluar pulau or bahkan luar negri. Ada juga yang harus ikut ortu
yang pindah tugas. Mau ga mau mereka harus LDR-an deh.
Sebenarnya ga masalah kalo harus pisah, secara hari gini
tekhnologi udah canggih. Susah berkomunikasi kayaknya jadi alasan yang basi
banget deh, iya ngga?
Masalahnya ketika pisah siapa yang bisa menjamin keduanya
tetap setia? [tapi dilla setia kok, loh apa hubungannya yaa?]. Kumbang terbang
ditaman bunga, bunga meliuk-liuk dipadang kumbang. Kalo ngga kuat komitmen
dengan sang pacar, bisa pindah kelain hati. Cinta bisa jadi ada karena faktor
kedekatan & sering bertemu, kalo udah nggak ngerasa deket lagi & jarang
ketemu, bisa ilfil + tergoda untuk nyari gebetan baru. Terlebih kalo
sang pacar gaje kapan akan kembali lagi. Ga ada jaminan dia akan datang untuk
merajut kisah indah seperti dulu lagi.